Latar
Belakang Komputasi Terdistribusi
Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai
dengan hukum Moore, meskipun demikian bandwidth jaringan komputer berkembang
jauh lebih pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk
menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah.
Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih
jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang
sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi di negara-negara maju, membuat para
peneliti semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan
permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki super komputer dengan
kapasitas yang sangat tinggi, apa yang sudah ada ini masih dirasa kurang,
karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah
semua komputer yang dimiliki oleh seorang peneliti yang haus akan tenaga
komputasi digunakan secara habis-habisan untuk memecahkan masalah, setelah
berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien,
tetapi tetap saja masalahnya belum juga dapat terpecahkan, maka komputasi
terdistribusi adalah salah satu jawaban untuk memecahkan persoalan tersebut.
Komputasi terdistribusi disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah
yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala
besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi,
otorisasi, pencarian sumber daya, dan akses terhadap sumber daya terseebut.
Komputasi terdistribusi berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih,
(nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komputer
personal.
Definisi
Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi adalah suatu sistem pada
jaringan komputer yang dihubungkan dengan cara tertentu sehingga tampak seperti
satu komputer bagi pemakai individual. Komputasi terdistribusi menggunakan
sumber daya komputer yang ada dan melibatkan banyak komputer yang terdistribusi
dan terpisah secara geografis yang bertujuan untuk memecahkan berbagai macam
persoalan komputasi dalam skala besar. Komputasi terdistribusi
mentransformasikan banyak komputer dalam satu jaringan yang dapat digunakan
secara efektif seperti halnya sebuah komputer saja, sehingga memaksimalkan
penggunaan sumber daya komputasi. Hal ini berarti bahwa setiap klien dalam jaringan
dapat mengakses setiap file data yang terdapat dalam jaringan, menjalankan
program komputer yang ada dalam jaringan (baik yang ada dalam server maupun
yang ada dalam klien). Komputasi terdistribusi adalah jaringan, tetapi tidak
semua jaringan merupakan komputasi terdistribusi. Jaringan hanya akan merupakan
sistem komputasi terdistribusi apabila unsur-unsur data, file, dan komputer di
dalam jaringan dapat diakses melalui setiap klien berdasarkan nama, bukan
berdasarkan lokasi fisik. Ada 2 buah komponen penting dalam komputasi
terdistribusi yaitu server atau komputer pusat yang secara konstan menyediakan
dan menjalankan program komputer dan database yang dibutuhkan oleh komputer
lain di dalam jaringan tersebut serta workstation atau client yang berisi program
yang ditempatkan pada server jaringan.
Cara
Kerja Komputasi Terdistribusi
Cara kerja komputasi terdistribusi adalah beban
kerja akan didistribusikan ke komputer-komputer yang terhubung untuk
diselesaikan dimana semua itu dikendalikan oleh suatu sistem operasi. Pengguna
hanya cukup melakukan pengaturan sistem operasi, kemudian sistem operasilah
yang akan melakukan tugasnya mengorganisasi kemampuan dan tugas ke
komputer-komputer itu.
Karakteristik
Komputasi Terdistribusi
Ciri khas dari komputasi terdistribusi adalah
heterogenitas dalam berbagai hal seperti perangkat keras, sistem operasi, dan
bahasa pemrograman karena tidak mungkin untuk mengembangkan sistem
terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem
komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam
menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas
(interoperability). Ciri lain dari komputasi terdistribusi adalah dimana
pemakai tidak perlu menyadari komputer mana yang bekerja untuk melaksanakan
tugas komputasi. Ibaratnya, pemakai ingin ini dan mendapat hasil komputasi yang
diingkan tanpa memandang oleh siapa pekerjaan itu dikerjakan. Semua alokasi
sumber daya dan penanganan kerja dikendalikan oleh sistem operasi. Dicirikan pula
menggunakan banyak komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan
komputer, untuk melakukan komunikasi proses antar komputer yang bekerja.
Kegunaan
Komputasi Terdistribusi
Kegunaan komputasi terdistribusi antara lain adalah
untuk membantu manusia dalam melakukan perhitungan yang sangat besar supaya
dapat diselesaikan dengan cepat, tepat dan akurat, memperlancar pelayanan situs
web yang sering dikunjungi, pengetesan algoritma misal dalam benchmarking
masalah-masalah yang berkaitan dengan algoritma genetika, pendukung server
basis data yang besar dan banyak client pengaksesnya, dan lain sebagainya.
Seperti diketahui bahwa kebutuhan manusia akan komputasi yang cepat dan akurat
yang tidak dapat ditangani oleh sebuah mesin komputer misal perhitungan dalam peramalan
posisi benda langit di lembaga penelitian luar angkasa. Selain itu digunakan
pula untuk menangani beban permintaan yang besar semisal search engine agar
mampu menangani ribuan request serentak tanpa mengalami gangguan penundaan
pelayanan, contohnya Google yang memiliki komputer cluster terbesar didunia.
Dampak
Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi memiliki dampak baik dan
buruk bagi kehidupan umat manusia antara lain manusia lebih mudah dan lebih
cepat untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan, membantu manusia untuk
melakukan perhitungan yang sangat besar supaya dapat diselesaikan dengan cepat,
tepat dan akurat, membantu perusahaan-perusahaan besar dalam masalah basis data
perusahaan, dan lain sebagainya. Selain itu sistem komputasi terdistribusi juga
memiliki dampak yang kurang baik karena membuat manusia semakin tergantung
kepada komputer atau mesin, komputasi terdistribusi juga sering disalahgunakan
untuk hal-hal yang kurang baik atau untuk kejahatan, dan penggunaan komputasi terdistribusi
oleh personal kadang kala menjadi suatu pemborosan karena mereka tidak memiliki
masalah sebesar perusahan atau institusi.
Kelebihan
& Kekurangan Komputasi Terdistribusi
Komputasi terdistribusi juga memiliki kelebihan dan
kekurangan, seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Kelebihan komputasi terdistribusi :
1.Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih
mudah
2.Menyediakan kinerja yang baik dengan
mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari
pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor
3.Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena
kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komponen
yang setingkat lainnya
Kekurangan komputasi terdistribusi :
1.Penggunaan energi yang digunakan untuk
menghidupkan komputer-komputer yang digunakan sebagai “cluster”
2.Peralatan pendukung lainnya misalkan piranti
jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer
3.Delay komunikasi yang terjadi tidak dapat diprediksi
karena melibatkan banyak komponen serta tidak adanya referensi clock yang
universal yang dapat dijadikan system clock
Kesimpulan
Komputasi terdistribusi adalah suatu sistem pada
jaringan komputer yang dihubungkan dengan cara tertentu sehingga tampak seperti
satu komputer bagi pemakai individual yang berguna dan bertujuan untuk
memecahkan berbagai macam persoalan komputasi dalam skala besar. Keuntungan
penggunaan komputasi terdistribusi tergantung dari pemakai yang menggunakannya.
Bagi institusi besar yang mempunyai masalah komputasi yang besar pula dan tidak
dapat dikerjakan oleh sebuah komputer tentu saja hal ini sangatlah cocok dan
berguna, namun bagi personal yang tidak memiliki masalah yang sebesar di
institusi maka penggunaan komputasi terdistribusi hanyalah sebuah pemborosan
saja.
Referensi:
Komentar