TRIBUNSTYLE.COM - Upacara kelulusan member Jessica Veranda yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta Selatan diwarnai tangis haru.
Gadis yang akrab disapa Ve, kala itu membacakan surat perpisahannya untuk JKT48.
Rupanya isi surat dari Veranda ini sangat menyentuh.
Begini bunyinya.
Terima kasih telah datang ke upacara kelulusanku hari ini. Akhirnya aku bisa bicara ke kalian.
Tak terasa waku berlalu dengan cepat. Hari berlalu lebih cepat dari kalender.
Rasanya baru kemarin ikut audisi, masih menjadi pendiam. malu menyapa atau memulai percakapan, latihan juga selalu ditemanin sama mama, bertemu teman pertamaku Nabilah, pertama lihat Kinal aku panggilnya Kak Devi, ingat saat pertama dia menghampiriku, ngajak ngobrol mengajak bercanda bersama, sampai saat ini aku bersyukur dia masih menjadi sahabat terbaikku.
Pertama ketemu Kak Melody dan Frieska aku pikir anak kembar.
Sahabat sebulan dengan Shania aku memberanikan diri memulai percakapan dengan memuji sepatunya yang kebetulan warnanya biru.
"Sepatunya bagus ya." Terus Shania cuma senyum, tapi aku pikir anak ini manis banget ya.
Aku ingat waktu itu Shania masih muda banget.
Terus pertama ngelihat Ayana, aku nggak berani ngajak ngobrol, karena aku pikir dia nggak bisa ngomong bahasa Indonesia.
Terus ingat dulu kalau pulang latihan selalu bareng Gaby dan mamanya. Aku juga ingat dulu Sonia selalu ngintil kemana pun Stella melangkah.
Gaby, jujur sebenarnya aku mulai notice Gaby gara-gara waktu audisi dia udah jadi bahan becandaan karena tingkahnya dari dulu ajaib.
Selama itu aku belajar banyak hal di sini karena semua teman-teman, fans, dan staff nggak pernah nyerah dan sabar ngajarin aku.
Belajar untuk terbuka, lebih aktif lagi saat di panggung, bagaimana menjadi performer yang baik, bagaiman menjafi profesional, dan belajar menerima kritik.
Untuk member, mungkin kalian pernah merasa sedih karena waktu kalian habis di sini, jarang bisa main sama teman atau kumpul sama keluarga.
Tapi percayalah, bila kamu telaah lebih dalam lagi, kamu nggak sia-sia menghabiskan waktu remajamu di JKT48.
Bisa di grup ini adalah pengalaman yang tidak bisa dialami oleh semua remaja seusia kita.
Staff selalu menjadi teman dewasa yang selalu membantu kita lebih baik lagi. Selalu sabar dengan sikap masing-masing member yang beragam.
Fans telah menjadi sumber penyemangat aku.
Aku nggak pernah menyangka bahwa seorang jessica Veranda bisa memiliki banyak orang yang sayang dan peduli untuknya. (Nangis).
Mereka mau berjuang dan terkadang berkorban untuk mendukung aku, kalian bahkan telah men jadi inspirasi aku.
Untuk aku yang tidak punya teman waktu SMA, kalian adalah keberadaan yang sangat berharga, terimakasih banyak. (sorak penonton).
sejak di JKT48 terus terang, aku nggak tahu ke depannya akan menjadi seperti apa.
Bahkan nggak menyangka kalau JKT48 bakal membawa banyak perubahan dalam hidup aku.
Grup yang sekarang menjadi bagian terbesar dalam hidup aku.
Dulu aku seperti orang yang membangun tembok penghalang untuk melindungi diri sendiri.
Aku takut melihat hal seperti apa di luar sana. JKT48 pelan-pelan menghancurkan tembok itu. Bahkan tanpa aku sadari tembok yang aku bangun sendiri itu sudah tidak ada.
Tembok itu perlahan telah hilang. Dari situ aku menyadari bahwa JKT48 bagian terpenting dalam hidup aku.
Kelulusan ini adalah langkah awal untuk mewujudkan hasil dari bentukan diri kita.
Untuk mewujudkan hasil dari pelajaran yang sudah kudapat.
Saat di luar sana nanti, aku akan berusaha terus menjaga nama baik JKT48.
Meski pun aku bukan lagi member JKT48, tapi aku yang sekarang berkat JKT48.
Aku bangga pernah menjadi bagian dari grup ini. Lima tahun ini adalah masa hidup yang tak akan pernah aku lupakan.
Sebuah kebanggakan, rasa sayang, dan cinta yang kuterima adalah kristal yang terkumpul dalam ingatanku. selama waktu terus berjalan, memori kita abadi.
Terimakasih banyak, aku Jessica Veranda.
Veranda sudah bergabung bersama JKT48 kurang lebih enam tahun lamanya.
Hingga pada handshake "Saikou Kayo - Luar Biasa" yang digelar di Kuningan City Ballroom, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Veranda mengumumkan niatnya untuk graduate.
Gadis yang akrab disapa Ve, kala itu membacakan surat perpisahannya untuk JKT48.
Rupanya isi surat dari Veranda ini sangat menyentuh.
Begini bunyinya.
Terima kasih telah datang ke upacara kelulusanku hari ini. Akhirnya aku bisa bicara ke kalian.
Tak terasa waku berlalu dengan cepat. Hari berlalu lebih cepat dari kalender.
Rasanya baru kemarin ikut audisi, masih menjadi pendiam. malu menyapa atau memulai percakapan, latihan juga selalu ditemanin sama mama, bertemu teman pertamaku Nabilah, pertama lihat Kinal aku panggilnya Kak Devi, ingat saat pertama dia menghampiriku, ngajak ngobrol mengajak bercanda bersama, sampai saat ini aku bersyukur dia masih menjadi sahabat terbaikku.
Pertama ketemu Kak Melody dan Frieska aku pikir anak kembar.
Sahabat sebulan dengan Shania aku memberanikan diri memulai percakapan dengan memuji sepatunya yang kebetulan warnanya biru.
"Sepatunya bagus ya." Terus Shania cuma senyum, tapi aku pikir anak ini manis banget ya.
Aku ingat waktu itu Shania masih muda banget.
Terus pertama ngelihat Ayana, aku nggak berani ngajak ngobrol, karena aku pikir dia nggak bisa ngomong bahasa Indonesia.
Terus ingat dulu kalau pulang latihan selalu bareng Gaby dan mamanya. Aku juga ingat dulu Sonia selalu ngintil kemana pun Stella melangkah.
Gaby, jujur sebenarnya aku mulai notice Gaby gara-gara waktu audisi dia udah jadi bahan becandaan karena tingkahnya dari dulu ajaib.
Selama itu aku belajar banyak hal di sini karena semua teman-teman, fans, dan staff nggak pernah nyerah dan sabar ngajarin aku.
Belajar untuk terbuka, lebih aktif lagi saat di panggung, bagaimana menjadi performer yang baik, bagaiman menjafi profesional, dan belajar menerima kritik.
Untuk member, mungkin kalian pernah merasa sedih karena waktu kalian habis di sini, jarang bisa main sama teman atau kumpul sama keluarga.
Tapi percayalah, bila kamu telaah lebih dalam lagi, kamu nggak sia-sia menghabiskan waktu remajamu di JKT48.
Bisa di grup ini adalah pengalaman yang tidak bisa dialami oleh semua remaja seusia kita.
Staff selalu menjadi teman dewasa yang selalu membantu kita lebih baik lagi. Selalu sabar dengan sikap masing-masing member yang beragam.
Fans telah menjadi sumber penyemangat aku.
Aku nggak pernah menyangka bahwa seorang jessica Veranda bisa memiliki banyak orang yang sayang dan peduli untuknya. (Nangis).
Mereka mau berjuang dan terkadang berkorban untuk mendukung aku, kalian bahkan telah men jadi inspirasi aku.
Untuk aku yang tidak punya teman waktu SMA, kalian adalah keberadaan yang sangat berharga, terimakasih banyak. (sorak penonton).
sejak di JKT48 terus terang, aku nggak tahu ke depannya akan menjadi seperti apa.
Bahkan nggak menyangka kalau JKT48 bakal membawa banyak perubahan dalam hidup aku.
Grup yang sekarang menjadi bagian terbesar dalam hidup aku.
Dulu aku seperti orang yang membangun tembok penghalang untuk melindungi diri sendiri.
Aku takut melihat hal seperti apa di luar sana. JKT48 pelan-pelan menghancurkan tembok itu. Bahkan tanpa aku sadari tembok yang aku bangun sendiri itu sudah tidak ada.
Tembok itu perlahan telah hilang. Dari situ aku menyadari bahwa JKT48 bagian terpenting dalam hidup aku.
Kelulusan ini adalah langkah awal untuk mewujudkan hasil dari bentukan diri kita.
Untuk mewujudkan hasil dari pelajaran yang sudah kudapat.
Saat di luar sana nanti, aku akan berusaha terus menjaga nama baik JKT48.
Meski pun aku bukan lagi member JKT48, tapi aku yang sekarang berkat JKT48.
Aku bangga pernah menjadi bagian dari grup ini. Lima tahun ini adalah masa hidup yang tak akan pernah aku lupakan.
Sebuah kebanggakan, rasa sayang, dan cinta yang kuterima adalah kristal yang terkumpul dalam ingatanku. selama waktu terus berjalan, memori kita abadi.
Terimakasih banyak, aku Jessica Veranda.
Veranda sudah bergabung bersama JKT48 kurang lebih enam tahun lamanya.
Hingga pada handshake "Saikou Kayo - Luar Biasa" yang digelar di Kuningan City Ballroom, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Veranda mengumumkan niatnya untuk graduate.
Komentar